Love Me Again

Kai [EXO-K] & Luna [F(x)]

Pg-15, Romance, Office!Au, Drabble

.

“I need to know now, can you love me again?”

.

[warning: crack ship, full of desperation, fic without plot]

 

 

Pagi-pagi sudah tersambar petir.

Mungkin itulah yang terjadi pada Kim Jongin. Bukan, bukan dalam arti yang sebenarnya, melainkan hanyalah sebuah kiasan semata. Kim Jongin memang tidak tersambar petir dan pingsan, tapi boleh dikatakan kejadian di lift pagi itu hampir membuatnya tak sadarkan diri.

High heels Christian Louboutin.

Caroline Crocodile handbag.

Chanel No. 5.

Black velvet blazer.

Owh, mimpi apa semalam seorang Kim Jongin bisa melihat pemandangan seindah ini pagi-pagi? Bahkan kafein saja belum sempat mempengaruhi otaknya, seketika mata itu segar dibuatnya.

Dan hatinya jadi tak karuan setelahnya.

“Good morning, Jongin.”

“Good morning, Luna.”

Luna, si mantan kekasih yang berlalu di musim dingin tahun kemarin,. Tanpa sadar musim panas sedang berlangsung sekarang, dan musim gugur hanya tinggal menunggu waktu, lalu musim dingin akan menjadi musim yang Jongin benci seumur hidupnya. Pagi ini mantan kekasih Kim Jongin memasuki satu lift yang sama dengannya. Apa artinya udara jika sudah begini?

Wanita itu tersenyum seperti tidak ada kenangan yang tercetak di antara mereka berdua. Sambil menyelipkan helaian rambut pendeknya di belakang telinga, Luna melirik Jongin dan berkata, “Up for work, Jongin?”

“Yeah,” sahut Jongin membetulkan dasinya yang miring, namun tiba-tiba dia menguap besar sekali. Jawaban dan kondisi fisik ternyata tak sejalan. “Tidak juga, sih.” Dia tertawa sambil menyisir rambutnya ke belakang.

Dari pantulan kaca, Jongin bisa melihat Luna memutar kedua bola matanya dan wanita itu menghadap ke arahnya. Di dalam lift berukuran 2,5 m x 2,5 m yang hanya ditumpangi mereka berdua, Jongin tidak seharusnya merasa kepanasan. Apalagi ketika tangan Luna menyambar helaian dasinya dan mulai merapikannya.

“Kebiasaan lama susah mati ya, Jongin?” ujar Luna mengaitkan kancing di kerah kemejanya. “Kau tidur pukul berapa semalam, hm?”

‘Tidur pukul berapa’? Kau peduli padaku? Jika aku mengatakan aku tidur pukul tiga dini hari karena terus-terusan memikirkanmu, apakah itu akan mengubah segalanya?

Jongin menyingkirkan pikiran itu dan menyeringai, “Aku lembur, Luna. Aku lembur sampai semua tulangku mau patah.”

“Aku tidak tahu kau seorang workaholic, Kim Jongin.”

“Ya,” Jongin menelan ludahnya susah payah saat wajah Luna berjarak dua puluh sentimeter dari wajahnya. “Kau hanya tahu aku karyawan yang bermain chatting seharian, bermalas-malasan, dan mangkir dari kerja untuk minum kopi di kafe, bukan?”

Luna terkikik. “Aku tidak bilang begitu.”

Damn! Jongin ingin menyentuh wajahnya, menyapukan jemari di bibir itu dan merasakan kelembutan yang telah hilang selama ini.

Luna, you drive me crazy.

“Dari sorot matamu terlihat kau mengatakan itu padaku.”

“Oh ya?” Luna mengangkat alisnya tinggi-tinggi. “Sejak kapan kau bisa membaca pikiran dari sorot mata?”

“Sejak kapan kau memotong rambutmu?” balas Jongin keluar dari topik pembicaraan.

Luna menyentuh rambutnya sendiri dan berkata, “Kemarin. Bagus tidak?”

You’re beautiful in every way, for the love of God!

Sebelum Jongin dapat berkomentar, bunyi ‘ding’ yang familiar terdengar, menyebabkan Luna memutar tubuhnya dan mendapati fakta bahwa mereka harus berpisah di sini.

“Lantai dua puluh lima. Kenapa cepat sekali ya?” Luna menggeleng-gelengkan kepala dan menoleh pada Jongin setelah kakinya menginjak ubin luar. “Sampai jumpa, Jongin.”

Detik dimana pintu lift itu tertutup dan menyisakan aroma parfum Luna yang penuh rasa candu, Jongin menempelkan keningnya di dinding lift yang dingin. Dengan leluasanya dia dapat menghirup udara banyak-banyak. Paru-parunya hampir terbakar karena kurangnya asupan oksigen, namun ada yang lebih parah dari sekedar bernapas.

Jongin tiba-tiba ingin tahu—penasaran.

Satu kalimat tanya ini begitu mengusiknya, bahkan ketika dia memulai sesi chatting dengan sejumlah wanita cantik di situs online dating-nya.

“Luna, I need to know now, can you love me again?”

 

 

THE END

 

 

a/n:

Iya, bukan sama Krystal. Bukan kaistal. Entah kenapa kepikiran buat mereka, crackship banget hahahaha

Abis ini pengen buat Sulli x Suho.

Nah ini, makin ganyambung, makin random xD