[PICS DRABBLE] The Fantasy Boy

Title : The Fantasy Boy

Cast : Chen EXO-M and Members

Genre : Comedy(?), Fluff, Family, Brothership

Song’s recommendation : SHINee – Dazzling Girl (haha just try it!)

A/N:

Pics Drabble ini khusus untuk Rifka/Rest. Terima kasih sudah me-request dan semoga suka ya sama fic ini

Happy Reading 😀

***

 

There’s only one boy who lives in a dream

His name is Kim Jongdae

 

***

 

Pada suatu hari…

 

Inilah yang tertera sebagai kalimat pembuka sebuah dongeng pengantar tidur anak-anak. Ketika ibu mereka membuka buku cerita, duduk di tepi ranjang sambil mulai menceritakan tentang dunia ajaib yang punya sejuta kisah menarik untuk di dengar.

Semua anak suka dongeng. Mereka siap mendengarkan dongeng dengan balutan piyama mereka pada malam hari.

Tak terkecuali Kim Jongdae saat umurnya mengingjak angka enam tahun.

Dia memasukkan tubuhnya ke dalam selimut, meminum susu hangat di gelas beruang favoritnya selagi sang ibu datang dan mulai membacakan cerita Aladdin.

“Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang pemuda bernama Aladdin yang sangat tampan. Dia adalah seorang yang pemberani dan menumpas kejahatan. Lalu pada suatu hari dia menemukan lampu ajaib yang mengeluarkan jin ketika Aladdin menggosoknya…”

Jongdae tertawa dan menggosok gelas beruangnya serius. “Bu, kok tidak keluar jin? Jongdae ingin punya jin.”

Sang ibu juga tertawa sambil mengelus kepala Jongdae kecil. “Itu bukan lampu, sayang. Dan gelas beruangmu tidak bisa mengeluarkan jin biru seperti milik Aladdin.”

“Kenapa? Apa jika Jongdae menemukan lampu seperti ini…” dia menunjuk gambar lampu Aladdin yang berwarna keemasan. “dan Jongdae gosok hingga bersih, apakah jin itu akan keluar?”

Si ibu memeluk Jongdae dan tubuh kecilnya yang sedikit hangat. Hari itu Jongdae demam dan butuh sedikit waktu lebih untuk membuatnya tidur dengan membacakan dongeng.

“Eumm…tergantung.”

“Apanya yang tergantung? Bu, Jongdae ingin punya jin seperti itu,” rajuknya seolah si ibu dapat memunculkan jin biru di kamarnya.

Ibu Jongdae menjelaskan bahwa ya, dia bisa mempunyai jin seperti itu jika menemukan lampu terkubur di pasir (walaupun dia tahu sampai Elvis bangkit dari kubur, anaknya tak akan menemukan lampu semacam itu). Lalu dia melanjutkan ceritanya lagi.

“…dan Aladdin punya karpet ajaib yang bisa terbang—“

Jongdae melompat dari tempat tidur dan mendarat di karpet kamarnya yang bergambar superman. “Bu, Jongdae punya karpet ajaib. Ayo naik, ayo naik, sebelum terbang.” Dan ibunya mengikuti permainan Jongdae dengan duduk dibelakangnya, memeluk sang anak erat-erat.

“Jongdae akan membawa ibu terbang ke angkasa.”

“Benar?”

“Yap!”

“Kalau begitu…bisakah kita pergi ke planet venus? Ibu belum pernah kesana,” pinta wanita itu tertawa kecil.

 

“Tentu bisa. Kemana pun ibu mau.”

 

***

Kim Jongdae memang terbang ke angkasa dan mendarat di planet bernama EXO. Namun kali ini dia tidak membawa sang ibu karena Kim Jongdae mengikuti trainee di SM Entertainment dan debut sebagai penyanyi dari sebuah grup bernama EXO-M.

Dia terbang jauh ke negeri seberang. Negara Cina, meninggalkan keluarga, teman, namun dia tahu petualangan seru sedang menunggunya di depan sana. Bagai dongeng-dongeng yang diceritakan sang ibu, Jongdae tahu dia akan mengalaminya.

 

Saat itu…Jongdae sakit. Tubuhnya demam dan sulit baginya untuk tidur dengan kondisi seperti itu.

“Jongdae, tidurlah,” suara Kris terdengar di kegelapan kamar mereka.

“Tidak bisa.”

Lampu menyala, terlihatlah sosok Kris berdiri di samping ranjangnya. “Kau mau apa?” dia menempelkan tangan didahinya. “Kau masih demam.”

“Bisakah kau membuatkanku susu?”

Kris mengangkat alisnya. “Susu? Baiklah. Tunggu sebentar, apa Minseok masih bangun?” Kris pergi keluar kamar sendirian dan begitu dia kembali, Minseok dan Luhan ikut masuk ke dalam kamar, cemas akan kondisi Jongdae.

“Ini susumu,” Kris menyodorkan susu itu ke tangan Jongdae dan menunggu, “Ada lagi yang kau butuhkan?”

Jongdae yakin mereka pasti mengerti, namun Kris tampaknya belum terbiasa dengan kebiasaannya itu dan dia melirik pada Luhan di dekat bantalnya. “Bacakan…aku…cerita?”

Kris menggeram pelan dan mengangkat tangan. “Luhan, kuserahkan padamu,” lalu Kris pergi keluar bersama Minseok, meninggalkan Luhan yang mengatur bantal Jongdae senyaman mungkin sebelum mulai bercerita.

“Kau mau cerita apa?”

“Eumm…Peterpan?”

“Oke, peterpan.”

Kemudian Luhan bercerita, tidak, bukan mulutnya saja yang bercerita namun seluruh tubuhnya ikut mendongeng. Dia menggerakan tangan Jongdae saat Peterpan terbang ke udara, memeragakan Hook dengan satu matanya yang tertutup, bahkan saat Wendy meminta pertolongan Peterpan, Luhan bisa mengikuti suara gadis itu.

Jongdae pikir dia sedang melihat Peterpan yang sesungguhnya disini. Luhan. Jongdae akan memberitahukan hal ini pada ibunya nanti.

 

Ibu, Jongdae tinggal bersama Peterpan.

 

***

Jadwal mereka semakin padat setiap harinya. Bagaimana fansign dan sebagainya membuat Jongdae mudah kelelahan. Dia akan bersandar pada Lay selagi di mobil dan satu persatu dirinya yakin dunia fantasi yang dia miliki sesungguhnya benar-benar terjadi di dunia nyata ini.

“Jongdae, kau harus makan. Nanti kau tambah sakit,” nasihat Minseok melihat keengganan Jongdae menyentuh makanannya.

“Aku tidak suka bubur,” Jongdae mendorong mangkuknya.

“Kau mau apa?” Lay akhirnya berdiri dari kursi, melemparkan pandangan penuh tanya.

“Burger McDonald.”

“Baiklah. Aku keluar sebentar untuk membeli burger.” Lalu Lay pergi menerobos udara dingin di luar demi membeli sepotong burger permintaan Jongdae dan kembali dengan sekantung tambahan kentang.

Jongdae tahu dia sedang tinggal bersama jin Aladdin. Lay.

 

Dan member lain yang tak luput dari perhatiannya juga tampak seperti tokoh kartun bagi Jongdae.

Oh, bagaimana dia melihat sosok Kris yang marah-marah ketika mereka tidak melakukan suatu pertunjukkan dengan baik. Bagaimana Kris yang marah ketika menemukan Tao memakai bajunya tanpa bilang apa-apa. Dia mirip…Hulk?

 Namun begitu semuanya kembali normal, Kris sangatlah baik dan merupakan orang yang hangat. Sama seperti Hulk yang berubah jadi manusia biasa.

Oh, Tao. Menurut Jongdae, dia mirip tokoh Son Goku di Dragon Ball. Tao selalu menakjubkan di depan kamera ketika memperlihatkan keahlian wushu-nya. Sangat-sangat hebat.

Dan Minseok! Minseok dan susu hangatnya selalu mengingatkan Jongdae akan rumah. Juga tak terlepas dari tokoh nyonya poci dalam cerita Beauty and The Beast, karena Minseok bulat seperti poci, namun poci selalu menuangkan teh hangat yang enak, jadi Jongdae menyukainya.

 

SANGAT!

 

***

          Hari itu hujan. Mereka harus setengah berlari ke gedung dorm mereka yang gelap dan ini merupakan pengalaman buruk bagi Tao karena dia memakai sepatu super licin.

“Cepat, cepat, cepat!!” seru Kris dari belakang saat mereka berlari menutupi kepala (manajer ceroboh, mereka tidak pakai payung).

Lalu tiba-tiba saat mencapai tangga, Tao terpeleset dan beruntunglah dirinya…

Ada Jongdae di sampingnya, menahan tubuh itu agar tidak jatuh dari tangga yang curam.

“Woah! Untung kau menahanku, ge!” Tao berteriak senang ketika mereka tiba di dorm, dia memeluk Jongdae berkali-kali. “Terima kasih, gege. Aku bisa cedera lagi kalau kau tidak menolongku tadi.”

Jongdae hanya tersenyum tipis sambil diam-diam memijat lengannya yang keram (Hei, Tao punya tubuh yang lebih besar darinya dan Jongdae harus menahannya dalam posisi aneh itu).

“Kau tahu, kau seperti superman.”

Jongdae berhenti memijat lengannya, memperhatikan Tao menghilang ke kamar mandi sambil bernyanyi lagu mereka. Tiba-tiba rasa nyeri di lengannya menghilang secara tiba-tiba.

 

Apa? Superman?

 

***

“Oke, berpose, berpose. Pose yang keren!!” seru pengarah gaya sembari kamera terus saja mengeluarkan cahaya flash yang memusingkan mata, namun tampaknya Kim Jongdae menikmati hal itu. Pemotretan majalah tak pernah semenyenangkan ini.

“Aku bergaya seperti ini! Luhan hyung, lihat aku!” Jongdae berpose layaknya superman yang siap terbang ke udara dan Luhan tertawa janggal sambil menggulung kaus bagian lengannya.

“Kris hyung, Kris hyung!! Lihat aku!” seru Jongdae dan Kris memutar kedua bola matanya. Sepeda di tangannya lebih menarik untuk dipandang daripada tingkah aneh Jongdae.

“Ini salahmu, Tao. Kau tidak seharusnya memanggil Jongdae ‘Superman’,” gumam Minseok.

“Tidak apa-apa. Jongdae-ge tampak bagus berpose begitu.” kata Tao setengah tergelak melirik Jongdae disana.

 

“AKU SUPERMAAAAAAANNNNN!!!!!”

 

***

There’s only one boy who lives in a dream

His name is Kim Jongdae

The Fantasy Boy

***

THE END

A/N:

Wuaaahhh pertama-tama mau minta maaf sama Rifka/Rest karena yang ini terlambat datang huhuhu 😦

Tapi akhirnya aku membuat ini dan tada!!! Laptopku belom sembuh tapi aku ngepost juga akhirnya hahaha 😀

Aku bisa nulis  dan ini…..KIM SUPERMAN JONGDAE hahaha

Terima kasih yah udah membawa gambar itu kesini 😀 sangat menginspirasi 😀

Oh, ya ini aku nemu gambar di tumblr yang sangat bagus editannya, special for you, dear 😀